Dalam karya yang kaya akan data (dari beragam literatur, primer dan sekunder, wawancara, survei bahkan sensus) ini Ricklefs membantah anggapan banyak kalangan, dalam maupun luar Indonesia, yang melihat mayoritas Muslim Jawa hanyalah abangan, atau “Islam KTP”. Bagi Ricklefs Islamisasi masyarakat Jawa terus berlanjut sejak kemunculan Islam dalam masyarakat Jawa pada abad ke-14. Ia menunjukkan bahwa tanah Jawa kini semakin “hijau” yang berarti bahwa Islamisasi mengalami pendalaman.
Buku ini menguraikan ulasannya mengenai Islamisasi masyarakat Jawa dengan perspektif studi demokrasi elektoral (pemilu). Karya menjelaskan bagaimana perkembangan suara partai-partai Islam dari tiap pemilu dan implikasinya bagi “penghijauan” masyarakat Jawa. Juga strategi “simalakama” partai-partai nasionalis yang mencoba menarik simpati pemilih Muslim dengan menerapkan perda-perda Syariah, namun ternyata memberi keuntungan peningkatan suara bagi partai-partai Islam. Pada buku ini mengungkapkan kondisi anomali saat ini, di mana masyarakat Muslim yang semakin konservatif, namun di sisi lain suara partai-partai Islam justru merosot tajam.
Buku ini juga memiliki kelebihan yakni ini terletak pada metodologinya yang canggih, dengan terma-terma teknis metodologi penelitian. Satu yang digarisbawahi adalah langkah Ricklefs dalam mengadopsi sensus sebagai salah satu sumber data, hal yang tidak lazim, namun justru banyak memberi kejelasan dalam penelitian.
Dalam buku tersebut Ricklefs turut menjelaskan mengenai konsepnya: sintesis mistik. Bahwa Islam berhasil menjadi satu agama mayoritas masyarakat Jawa didasarkan oleh konsep-konsep tertentu. Di antaranya adalah konsep identitas, bahwa seorang Jawa berarti seorang Muslim. Juga sekalipun orang Jawa rutin menjalankan rukun Islam yang lima, di saat yang sama mereka tidak mau melepaskan dirinya dari kepercayaan adikodrati lokal seperti Ratu Kidul.
Ricklefs menekankan betapa pada era Soeharto untuk pertama kali ada suatu pemerintahan yang coba untuk mengendalikan agama yang dipercayai semua orang, yang akhirnya menghasilkan upaya Islamisasi yang sangat mengesankan. Hal yang sama sekali berbeda pada era Soekarno, yang justru memuncaknya konflik berdarah antara abangan sebagai simpatisan PKI (Partai Komunis Indonesia) dengan kalangan santri pada peristiwa Madiun 1948.
Ibnu Rusyd
Judul Buku : Mengislamkan Jawa
Penulis : M.C. Ricklefs
Penerbit : Serambi
Cetakan : Pertama 2013
Tebal : 887 halaman
Penulisan Daftar Pustaka : Ricklefs, M.C, Mengislamkan Jawa, Jakarta: Penerbit Serambi, 2013
makasih min, buku ini memang fenomenal
ReplyDelete