Di tengah sengkarut hubungan antaragama, Timur-Barat dan arus modernisne dengan tradisionalisme -yang semua jelas menjurus kearah pertarungan global, kita sebagai warga dunia jelas membutuhkan jalan keluar alternatif, paling tidak mampu menjembatani-menengahi pertemuan dua kutub yang saling berlawanan tersebut. kalangan ateis dan agnostik saat ini, boleh saja menuding agama sebagai biang keladi kerusakan bangunan pikiran dan tata kelola hidup kita di masa kini. Namun mereka tak bisa menutup mata tentang konstribusi besar agama terhadap beradaban manusia selama ribuan tahun.

Dalam hal sesembahan, ritus, kitab suci, dan dampak eskatologinya. Lantas bagaimana kita dapat menemukan titik temu dari sekian titik perbedaan itu? Bagaimana pula bisa memahami Tuhan yang tak terbentuk; yang dampak pada sesembahan; yang dipahami dan Tuhan Yang Tak Terpahami?
Buku yang merupakan buah pikiran Media Zainul Bahri, doktor dari Universitas Negeri Islam Jakarta ini, merupakan kisah lain betapa agama masih relevan untuk terus kita perbincangkan. Jika kita ingin mencermati inti sebuah agama, niscaya kita akan menemukan kedamaian yang tersembunyi, keharmonisan dan kebahagiaan universal. Buku ini layak dicermati, ditelaah, direnungkan secara baik dan benar.
Judul : Satu Tuhan Banyak Agama
Penulis : Media Zainul Bahri
Penerbit : Mizan Publika
Cetakan : Pertama, 2011
Tebal : 536 halaman
Penulisan Daftar Pustaka: Bahri, Media Zainul, Satu Tuhan Banyak Agama, Jakarta: Mizan Publika, 2011.
0 comments:
Post a Comment