aku diburu pemerintahku sendiri
layaknya aku ini
penderita penyakit berbahaya
aku sekarang buron
tapi jadi buron pemerintah yang
lalim
bukanlah cacat
pun seandainya aku dijebloskan
ke dalam penjaranya

di belakang bak truk
yang melaju kencang
berbantal tas
dan punggung tangan
kuhisap dalam-dalam
segarnya udara malam
langit amat jernih
oleh jutaan bintang
sungguh
baru malam ini
begitu merdeka paru-paruku
malam sangat jernih
sejernih pikiranku
walau penguasa hendak
mengeruhkan
tapi siapa mampu mengusik
ketenangan bintang-bintang?
Puisi pelarian seorang "Buron"
*) Wiji Thukul puisinya telah terbit menjadi beberapa buku kumpulan puisi, seperti Puisi Pelo dan Darman dan lain-lain (keduanya diterbitkan Taman Budaya Surakata, 1984), Menari Tanah Lapang (Minus Amici, 1994), dan Aku Ingin Jadi Peluru (Indonesia Tera, 2000) dan puisi Aku Diburu Pemerintahku Sendiri ini salah satu puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Wiji Thukul dalam pelarian Edisi Khusus Tempo dengan judul Para Jendral Marah-Marah. Puisi tersebut awalnya tak berjudul dan bertanggal.
0 comments:
Post a Comment