Kumpulan Resensi dan Review Buku Terbaru 2014

Saturday, 25 January 2014

Review tentang Islam dan Nasionalisme fatwa Rasyid Rida

"Islam dan nasionalisme" itu tema lama. Jadi rame setelah @felixsiauw HTI bilang bahwa membela nasionalisme itu tidak ada dalilnya. Betulkah membela nasionalisme tidak ada dalilnya? @felixsiauw perlu membaca fatwa Rasyid Rida di mjlh Al Manar, edisi thn 1927, Al Manar itu majalah yg menyuarakan pembaharuan islam awal abad Pengaruhnya luas di dunia Islam, juga Indonesia. Di Indonesia Al Manar banyak dibaca para pendiri Muhammadiyah. Seingatku di film "Sang Pencerah" ada adegan KH. A Dahlan baca Al Manar.
Fatwa Rashid Rida tentang nasionalisme menarik, karena yang meminta fatwa kepadanya adalah seorang ulama Indonesia, tahun 1933. Tentang Rashid Rida: beliau ini ulama, sahabat dan murid Muhammad Abduh, dan pimpinan redaksi  Al Manar. Pertanyaan seseorang Indonesia kepada Rida: "betulkan ada hadits yang melarang ide tentang nasionalisme (al fikrah al wathaniyyah)? Apa hadits "tak boleh ada ashabiyah dalam Islam. Tak boleh ada di antara kita yang menyerukan ide jahiliyyah" itu larangan terhadap nasionalisme? Bagaimana sikap Islam terhadap nasionalisme? Bagaimana itu dihadapkan dengan ukhuwwah Islamiyah dan persatuan Islam?

Pertanyaan terakhir untuk Rida: “guru anda, Muhammad Abduh, dianggap sebagai bapak nasionalisme Mesir, lantaran. Sa'd Zaghlul dan tokoh-tokoh nasionalis Mesir sering berkumpul di rumah Abduh. Bagaimana sikap Rida, murid & biografer Abduh tentang itu? Mendapat pertanyaan-pertanyaan dari ulama Indonesia (tak disebut namanya), Syaikh Rasyid Rida menjawab seperti berikut. Rida: Ashabiyah dari kata "isba", kaum di mana seseorang tumbuh dan berkelompok, yg melindungi & membelanya, apapun alasannya. Bagi Rida, Islam melarang ta'ashub (fanatisme kelompok) ketika mereka menjadi penindas terhadap individu/kelompok lain. Bagi Rida, ashabiyah yang dilarang Nabi adalah ta'ashub tersebut: membela kelompoknya sendiri yang melakukan penindasan. Bagi Rida, ketika satu kelompok ditindas atau diserang kelompok lain, maka mereka wajib membela diri (jihad). dan itu bukan ashabiyah. Rida: ashabiyah yang dilarang itu fanatisme kelompok untuk menyerang/menindas pihak lain, seperti ashabiyah kaum Aus dan Khazraj.

Itulah jawaban Rida terhadap pertanyaan tentang ashabiyah. Bagaimana dengan nasionalisme? Rida bilang begini. Kata Rida (terjemahan verbatim dari bhs Arab): " ide tentang nasion itu tak lain adalah persatuan penduduk suatu tanah air tertentu mungkin mereka saling berbeda agama, yang bekerjasama mempertahankan kemerdekaan negeri, dan memajukan kemakmuran bersama ide semacam itu yang muncul di Mesir dan Indonesia. Menurut Islam, adalah tugas umat muslim untuk membela siapapun baik muslim atau nonmuslim yang hidup dlm wilayahnya, dan memperlakukan nonmuslim secara adil.

Rida lantas bertanya secara retorik: "bagaimana bisa Islam (kok diangap) melarang kerjsama muslim-nonmuslim dalam membela negerinya? Rida: bgmn mungkin Islam (kok dianggap) melarang kerjasama muslim-nonmuslim untuk memajukan kemakmuran bersama? Rida: Khalifah Umar bahkan memberi kesempatan nonmuslim untuk bereprang bersama melawan agresor, dan nonmuslim tersebut bebas jizyah. Setelah menjelaskan absahnya nasionalisme menurut Islam, Rida menyerukan kaum muda muslim untuk jadi teladan bagi warga lain, apapun agamanya  menjadi teladan dalam hal kerjasama dengan seluruh warga dalam usaha-usaha untuk memajukan bangsa.


Di bagian akhir fatwanya, Rida: membela nasionalisme bisa bareng dengan ukhuwah islamiyah. kemajuan bangsa sebagai sarana kemajuan umat. Jadi bagi Rida, nasionalisme adalah kejasama seluruh warga negara untuk pertahankan kemeredekaan, membangun kesejahteraan bersama. Kerjasama seperti  itu bukan hanya boleh menurut Islam, tapi justru sangat dianjurkan. Ingatlah pada Hilful Fudul, nasionalisme tak lain adalah hilful fudul modern. Simak tulisan saya sebelumnya tentang ini: http://t.co/GpcetUGG1B Selain mengacu ke Rashid Rida, simak juga tulisan tentang "Faham Kebangsaan NU": http://tinyurl.com/k6wt8cy Sekian review saya tentang "Islam dan Nasionalisme." Wallahu a'lam bi al-shawab.

Akhmad Sahal

Review tentang Islam dan Nasionalisme fatwa Rasyid Rida Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment