Tahun-Tahun Berdarah di Papua - Konflik di tanah Papua tak kunjung mereda dalam lima tahun terakhir. Dari tahun ke tahun selalu memunculkan peristiwa kekerasan dan pelanggaran hak asai manusia. Laporan dokumeni hak asasi manusia di Papua dalam empat tahun terakhir, yaitu tahun 2008,hingga 2012, dihimpun dalam buku Hidup atau mati: Hilangnya Harapan Hidup dan Hak Asasi Manusia di Papua.
Penulis buku, Markus Haluk, seorang aktivis hak asasi manusia dan terlibat dalam advokasi korban kekerasan di Tanah Papua. Ia menulis laporannya berdasarkan peristiwa yang ia temui di lapangan. Ia juga melengkapi data dengan menggunakan sumber dari publikasi media terbitan Papua atau Jakarta.
Buku ini memaparkan bagaimana selama kurun 2008-2012 pemerintah RI telah melakukan pelanggaran Hak Asasi, baik dalam hak sipil politik dan atau ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, terhadap rakyat Papua. Penulis juga menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dalam berbagai kesempatan mengungkapkan niatnya menyelesaikan masalah Papua secara damai. "Meski masa kepemimpinan presidenannya memasuki tahun kedelapan, komitmen penyelesaian dengan cara damai belum dilakukan juga di Papua" Ujarnya.
Judul : Hidup atau mati: Hilangnya Harapan Hidup dan Hak Asasi Manusia di Papua
Penulis : Markus Haluk
Penerbit : Deiyai
Cetakan : Maret, 2013
Tebal : 330 halaman
Penulisan Daftar Pustaka: Haluk, Markus, Mati Atau Hidup; Hilangnya harapan Hidup dan HAM di Papua, Jakarta: Deiyai, 2013
0 comments:
Post a Comment